Spiritualitas Lato-lato

RUMAH INTUISI - seperti apa yang dikatakan Rumi*:
Jika kau melihat bentuk sesuatu di dasar air,
Gambar itu dipantulkan dari luar.
Supaya Air terbebas dari sampah,
Supaya tak ada ketakjelasan
dan Sampah tersisa di dalamnya dan ia menjadi
tepercaya dan pantulan aspek batin
segala sesuatu pun muncul di dalamnya
sesuatu yang di dasar air itu adalah hal yang abstrak, ia akan mengalami absurditas ketika pandangan mata tidak melihat berdasarkan pandangan hati.
hati tertutup,kotor dan penuh sampah keburukan.
membersihkan saluran, dalam nukilan syair di atas diartikan sebagai tahapan Tazkiyatun Nafs, ditandai dengan proses Takhalli, Tahalli dan Tajalli.
suatu yang amat membosankan dan menjenuhkan dan yang pasti tidak disukai, seperti kata Rumi kembali, Surga itu diliputi oleh hal-hal yang tidak disukai.
ada baiknya engkau mencoba, di sebalik dentuman lato-lato yang cukup memusingkan kepala, cobalah menarik titik fokus yang paling elementer. ambil ruang dan waktu jeda dirimu, diam sebentar lalu fokuslah
dengarkanlah suara dua buah bola lato-lato yang saling bertabrakan tersebut. Dengarkan bunyinya, kelipatan kecepatannya. Lalu pejamkan dirimu, pasang pendengaran dalam hatimu, lalu satukan, amati suara itu, engkau akan merasakan yang lain dalam hatimu.
engkau akan menemukan kesadaran murni, itulah Zen.!
Setelah Zen kamu akan mengetahui disebalik Lato-lato itu, di balik kesadaran murni itu,kesadarn paling Tinggi dan Agung. Sumber gerak dari segala yang bergerak. AYAH GURU. Seperti Syam dari Tabriz yang dirindukan RUMI.
* Nukilan Syair tersebut diambil dari karangan Jalaluddin Rumi, Semesta Masnawi
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait

Penghulu Nabi
RUMAH INTUISI - Junjungan......... aku beli buku sirah Nabawiyah Tujuh puluh
Lebih Detail
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
RUMAH INTUISI - ingat Hadis rasul tentang tingkat ke imanan yang mempunyai tujuh puluh tingkatan dan menyingkirkan duri di jalan adalah
Lebih Detail
Catatan Akhir Tahun; Menjadi hidup apa adanya
RUMAH INTUISI - Ada yang sedikit menggelitik dari pemilihan judul artikel ini. Lebih memilih penggunaan kata "Menjadi" dari pada menjalani
Lebih Detail
Para Pendaras Kalimat Cinta, Sebuah Epilog
RUMAH INTUISI - Ketika pertama kali rombongan haji menginjakkan kaki di Tanah Deli, dari perjalanan jauh di semenanjung dua Kota suci
Lebih DetailBlog Terkini

Tenang "Dalam Hati"

Muh. Zuhaili: Cahaya Alquran di Singapura

di Balik kisah Rihlah ilmiah Institut Jamiyah Mahmudiyah
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |