Review Buku: Gerung Sang Penyihir Demokrasi

RUMAH INTUISI -  Nama Rocky Gerung kerap menjadi perbincangan di negeri ini. Setiap Vlog, Video dan lontaran komentar-komentarnya di setiap platform media sosial selalu viral karena kritik-kritiknya yang tajam dialamatkannya kepada pemerintah.

Pendapatnya, kutipan-kutipan komentarnya kerap menjadi hal yang diperdebatkan di forum-forum, tak terkecuali menjadi sebuah bahan penelitian.

Ahcmad San, seorang aktivis, jurnalis dan intelektual muda Muhammadiyyah dengan apik melakukan penelitian atas pendapat-pendapat Rocky Gerung  yang terkumpul dalam bentuk quotes-quotesnya di Instagram pada musim Pilpres 2019 yang lalu.

Penelitian tersebut berdasarkan disiplin keilmuwannya, Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia. Pendekatan penelitiannya berdasarkan perspektif Analisis Wacana Kritis, sebuah kajian ilmu bahasa (Linguistik).

Salah satu teori yang disusun tentang Analisis Wacana Kritis adalah apa yang diungkapkan oleh  Yoce, AWK berupaya memberikan penjelasan dari sebuah teks (realitas sosial) yang ingin atau sedang dikaji oleh sesorang atau kelompok dominan yang kecenderungannya mempunyai tujuan  tertentu untuk memperoleh apa yang diinginkan. (San, 2022:34).

Dalam ungkapan dan pendapat-pendapat Rocy, perspektif ini membagi, memilah-milah pendapat tersebut dalam beberapa elemen dalam analis tersebut, dalam hal ini yang digunakan penulis adalah anslisi Wacana Kritis yang disusun oleh Teun A. Van Dijk yang di tabulasi oleh penulis:

Teknik penelitian yang dilakukan penulis dengan melakukan kategorisasi ungkapan dan pendapat Rocky Gerung dalam tabel di atas.

Buku ini baik untuk dibaca bagi orang-orang yang penasaran terhadap pendapat dan pemikiran beliau yang terkesan brilian.

Walau banyak juga diantara para rivalnya yang menyimpulkan bahwa Bung Rocky hanya memenangkan argumentasi di setiap perdebatannya secara retoris belaka, tanpa mempunyai makna yang lebih konprehensif dan praktis, apapun itu, silahkan miliki buku ini!