Ku Sangka

Oleh: Tegar Hidayat
Lipu pilu pupus berjalan
Kekasih pergi ditengah pelayaran
Bertahun kita kayuh perahu
Berpeluh mengayuh samudra waktu
Menuju daratan tambatan rindu
Melayang diri membumbung awan
Menenggak cinta dimabuk impian
Meninggi ingin menggunung harapan
Tak disangka kau pergi berbelok haluan
Tiada ku puja manusia selain dikau
Seumpama dewi pujaan alam
Rupanya jiwa tak seleras raga
Janji kau patri kau ingkari pula
Dengan sadar kau sayatkan sembilu
Luka aku menanggung pilu
Pelita padam gelaplah malam
Bulan tertutup awan hitam
Kabut merajut raut luput
Lain dipaut lain dipunggut
Tega dikau tancapkan pisau
Hingga kehulu , sakitnya aku
Langkat, 2014
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait

Penghulu Nabi
RUMAH INTUISI - Junjungan......... aku beli buku sirah Nabawiyah Tujuh puluh
Lebih Detail
Hari Natal: Duri di tengah jalan Pluralitas
RUMAH INTUISI - ingat Hadis rasul tentang tingkat ke imanan yang mempunyai tujuh puluh tingkatan dan menyingkirkan duri di jalan adalah
Lebih Detail
Catatan Akhir Tahun; Menjadi hidup apa adanya
RUMAH INTUISI - Ada yang sedikit menggelitik dari pemilihan judul artikel ini. Lebih memilih penggunaan kata "Menjadi" dari pada menjalani
Lebih Detail
Para Pendaras Kalimat Cinta, Sebuah Epilog
RUMAH INTUISI - Ketika pertama kali rombongan haji menginjakkan kaki di Tanah Deli, dari perjalanan jauh di semenanjung dua Kota suci
Lebih DetailBlog Terkini

Tenang "Dalam Hati"

Muh. Zuhaili: Cahaya Alquran di Singapura

di Balik kisah Rihlah ilmiah Institut Jamiyah Mahmudiyah
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |