PEMILU DAN KAMPANYE LINGKUNGAN HIDUP

PEMILU DAN KAMPANYE LINGKUNGAN HIDUP

RUMAH INTUISI - Tahun 2023 yang lalu, Keterangan yang dikutip dari bbc.com mengatakan bahwa Suhu Global tercatat sekitar 1,48 C lebih hangat ketimbang rata-rata suhu era Pra Industri tahun1850 - 1900 keterangan tersebut mereka kutip dari Badan Iklim Uni Eropa.

Prof. Dr. Tjut Sugandawaty Djohan, M.Sc., Guru Besar Laboratorium Ekologi dan Konservasi Fakultas Biologi UGM, menyebutkan, kerusakan ekosistem terjadi terus menerus dan berbagai upaya telah dilakukan dalam merestorasi ekosistem yang rusak.

tambahnya lagi, Maret 2019 yang lalu, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dalam sidang umumnya menyatakan bahwa antara tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB tentang Restorasi Ekosistem.

Artinya bahwa Dalam isu global di negara-negara dunia sedang gencar mengkampanyekan bagaimana merawat ekosistem yang berada di kehidupan mereka untuk mencegah perubahan Iklim yang amat fluktuatif.

Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang paling subur di antara negara-negara dunia. Namun, Isu restorasi Ekosistem, kampanye terhadap bagaimana menjaga lingkungah tidak diimplementasi dengan baik.

Lihat juga artikel : Catatan Akhir Tahun.................

 

Sementara itu, kerusakan hutan, apalagi dikawasan pesisir kerap terjadi. Abrasi air laut, banjir bandang, polusi udara dan perubahan iklim yang ekstrem menjadikan masyarakat Indonesia mulai cemas.

Banjir dimana-mana. kebakaran hutan menyebabkan polusi udara. Asap mengepul, menusuk hidung hingga membius paru-paru. Penderita stunting , presentasenya semakin meningkat 

Lihat juga Artikel: Kisah Lelaki Warung ................

Jumlah kelangkaan Stawa liar kian banyak karena hutan sudah tidak lagi menjadi sahabat mereka dan berbagai kompleksitas masalah lahir di bangsa Indonesia.

Kampanye pentingnya menjaga Lingkungan sepertinya terdengar hanya berbisik-bisik saja di telinga. Sepi, Tidak laku dalam dunia Popularitas.

Apa yang menjadi akar penyebabnya? anda boleh melihat, di jalan umum misalnya, banyak orang yang membuang sampah sembarangan tidak pada tempatnya.

Orang-orang tersebut, memakai koplok, kupiah, bersongkok, berhijab, berkalung Rosario dengan santai menjulurkan tangannya di dalam sebuah mobil alphart membuang tisu sembarangan di tengah jalan.

Lihat juga Artikel di : Bertarung dengan waktu

Kotor dan tidak tertib. Padahal agama kita megajarkan untuk serius memperhatikan lingkungan sekitar. Visi Utama dari misi kenabian adalah menjadi Rahmat Sekalian Alam.

Menjadi manusia yang menyelamatkan alam semesta dengan memberikan Rahmat dengan penuh kasih sayang.

Sayangnya, Sejak dahulu kala, zaman abad pencerahan, Ilmu pengetahuan memproduksi rasionalisme, empirisme yang melahirkan manusia sebagai subjek yang seakan mempunyai hak penuh dengan rasio dan akal budinya dalam mengendalikan alam semesta sebagai objek yang dapat dieksplorasi sesuai dengan kebutuhan hidup manusia hingga abad modern ini.

Rasio tanpa pencerahan Nurani (spiritual) akan melahirkan manusia-manusia egois yang hanya memikirkan kehendak biologisnya.

Berapa banyak kerusakan ekosistem laut, kerusakan terumbu karang akibat penangkapan ikan yang menggunakan pukat harimau, misalnya. 

Itu semua hanya karena kebutuhan ekonomi manusia sebagai subjek, sebagai yang harus diperhatikan keberlanjutan hidupnya namun, tidak meyadari keberlanjutan hidup lingkungan sekitarnya juga memiliki pengaruh yang besar bagi hidupnya itu sendiri.

Hari ini, Indonesia akan menghadapi pesta demokrasi yang memilih putra terbaik bangsa ini yang nantinya akan memimpin negeri ini.

Selain itu, kita juga akan memilih wakil rakyat yang nantinya akan menjadi penyambung lidah rakyat dalam menyampaikan berbagai kepentingan mereka di legislatif.

Spanduk, baleho, banner tertancap kokoh di batang-batang pohon rindang yang berjajar di sisi bahu jalan. di persimpangan, di depan ruko-ruko, pohon-pohon besar tersebut tertusuk-tusuk selayaknya pesakitan yang ditusuk-tusuk tombak, pedang dan benda tajam lainnya.

Ia merintih, kesakitan, dalam raungannya mungkin ia menghujat manusia Laknat, kejam, jahat dan berhati bejat. 

Tanpa mempertimbangkan rasio keindahan tata ruang kota, dan mempersetankan dampak lingkungan, penghijauan,  para poitisi sebagai Pewaris Abad Pencerahan, dengan alasan efesiensi anggaran memasang Alat Peraga Kampanye tersebut dengan seenaknya di batang pohon-pohon sebagai bukti betapa ambisiusnya kita sebagai manusia PELAKU MORAL.  

Kesadaran diri kita harusnya melebar dan meluas lagi. defenisi manusia sebagai bagian dari keseluruhan alam semesta harus benar-benar tertanam dalam pikiran kita. 

Akhirnya, dalam  PEMILU nanti, kita harus pintar memilih, pilihlah pemimpin dan wakil rakyat kita mampu mengemban amanat sebagai Penyelamat Alam Semesta (Rahmatan Lil 'Alamin)

 

 


Selasa, 30 Januari 2024 13:50 WIB
Administrator
281 Lihat kali

Tinggalkan Komentar

0 Komentar

Blog Terkait

News
19 Februari 2025 00:28

di Balik kisah Rihlah ilmiah Institut Jamiyah Mahmudiyah

RUMAH INTUISI - Minggu, 16 Februari 2025 tepat pukul 13.30 Waktu Malaysia, rombongan Institut Jamiyah Mahmudiyah mendarat di Bandara Kuala

Lebih Detail
News
07 Februari 2025 11:34

Kunjungan PJ. Ketua TP PKK Langkat Di Desa Percontohan Kategori Posyandu Di Desa Teluk Bakung.

Tanjung Pura, Ibu Ny. Uke Retno Faisal Hasrimy selaku Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Langkat melakukan kunjungan dan Pembinaan Desa Percontohan Kategori

Lebih Detail
News
13 Desember 2024 20:11

Menelusuri Akar dari kebencian, Gus Miftah dan Sunhaji

RUMAH INTUISI - agaknya, akhir-akhir ini Roda Kemakmuran kapitalis dikendalikan oleh setumpuk kebencian. Cobalah tengok kasus-kasus viral belakangan ini. Bagaimana proses

Lebih Detail
News
09 Juni 2024 14:51

Menjadi santri pelayan haji; sebuah Catatan akhir

RUMAH INTUISI - minggu, 9/06/24 tepat kloter 25 yang merupakan kloter terakhir dari jamaah haji Embarkasi Medan Sumatera Utara tiba di

Lebih Detail