#KAHMIMILENIAL: Candu, cuan dan Secarik kekuasaan!

RUMAH INTUISI - apa yang meyebabkan suara perjuangan akhir-akhir ini semakin sepi, terutama dari kalangan anak muda para aktifis. Beberapa kali moment yang berpotensi revolusi hanya berakhir dengan arak-arakan karnaval serupa badut yang ditertawakan para oligark dan demagog musuh demokrasi?
Berapa kali pergerakan-pergerakan berakhir dengan perundingan receh sebatas uang, cuan dan selangkangan. Dimana aktifis yang berada di bawah bendera revolusi dulu? aktifis yang berjalan dari terminal angkot menuju kantor sekretariat hingga tapak sepatunya menipis.
Baca Artikel selanjutnya: Aktifitas kami Kolaborasihebat PKM UNIMED.............
Aktifis yang dulunya berkemeja lusuh bercelana pudar, namun memiliki harga diri tinggi yang tak bisa ditawar-tawar. Kita, memelihara mereka dengan uang, cuan dan validasi sosial.
Kita sebagai alumni membiarkan mereka tersesat di jalan yang benar, mendidik mereka dengan otoritas senioritas pak turut kepada uang dan penghidupan yang layak. Sepotong nasihat amat tidak berguna dibandingkan segepok uang dan secarik kesenangan dihadapkan kepada mereka.
Hey bung.. ini zaman milenial, Generasi Z memiliki tingkat kejenuhan yang tinggi terhadap kebenaran Apriori (kebenaran yang tidak membutuhkan pembuktian) mereka memiliki nilai idealisme yang tinggi namun realistis, bisa tawar menawar. KAHMI harus dengan segera memberi tauladan kepada adinda-adinda yang rerata berasal dari kubangan generasi tersebut.
Selamatkan mereka, rawat mereka dengan kebenaran etis, sugguhkan mereka secangkir kopi ketauladanan darimu. Jadikan kepribadianmu sebagai oase dari kegersangan kehidupan yang amat serba tidak jelas ini, agar mereka tau kepada siapa mereka lari mengadu, di tengah buasnya Modernisme yang memahatruntuhkan prinsip dasar nilai perjuangan yang amat fundamental ini!
Artikel Selanjutnya: Menjadi Santri pelayan haji..............
Apa lacur, KAHMI hari ini ibarat kapal besar, kosong, para penumpang kabur dengan sekoci diam-diam. Nahkodanya sibuk menunggalkan dirinya sendiri menganggap kebenaran, eksistensi dan validasi Sosial bisa dibeli dengan UANG, CUAN DAN SECARIK KEKUASAN..
Nahkoda tidak tahu kemana mau dilabuhkan kapal besar itu. Apakah kapal besar itu hanya diperuntukkan bagi mereka veteran tua kumpul untuk jalan-jalan keliling laut tanpa tujuan? atau kapal dibiarkan saja mengikuti arus hingga sampai ke air terjun lalu karam terjatuh ke dasar tebing yang paling dalam?
Atau kapal itu dipersiapkan untuk nahkoda menjadi raja? Toh, tidak juga!! sudahlah pak Tua yuk, bersama kembali perbaiki perahu pikiranmu yang banyak bocor dan sobek-sobek, biar kapal berlayar dengan mantap membawa penumpang yang terdiri dari kesatria bermental baja yang tidak bisa dibeli dengan Uang, cuan dan secarik Kekuasaan.. Yakusa!
Tinggalkan Komentar
Tambah Komentar
Blog Terkait

Tagline "Perubahan" Kader KAHMI Sumut siap tarung di Pilkada Langkat
RUMAH INTUISI - berkepala pelontos berkumis tipis serta berkacamata adalah ciri khas abang yang satu ini. Selasa,14 Mei 2024 lebih kurang sebulan
Lebih Detail
Secarik Narasi; Menatap visi misi KAHMI, sebuah Masa depan umat
Rumah Intuisi - Duduk termenung, seonggok lelaki di perempatan itu sepertinya aku kenal. ia terlihat lelah, barusan ikut dalam barisan
Lebih Detail
AIDIL FITRI PETUGAS P3IH ; Urgensi Memaksimalkan Pelayanan Jamaah Haji Lansia
RUMAH INTUISI - Medan/16/-6/2023 Ada yang istimewa dalam momentum ritual pelaksanaan Ibadah haji tahun ini. Tagline program haji kali ini mengusung tema
Lebih Detail
Makam Datuk Landak: Juhud yang Keramat
RUMAH INTUISI - Beberapa waktu yang lalu, selepas melaksanakan up Grading dan Musraker PCNU Langkat, kami mengunjung Makam keramat. Syaikh Abu
Lebih DetailBlog Terkini

Tenang "Dalam Hati"

Muh. Zuhaili: Cahaya Alquran di Singapura

di Balik kisah Rihlah ilmiah Institut Jamiyah Mahmudiyah
Menu
Hubungi Kami
KOMUNITAS LITERASI PERADABAN
|
Tanjung Pura Kabupaten Langkat, Sumatera Utara - 20853 |
|
081360424202 |
|
muhammadsangbintang@gmail.com |